Selasa, 29 Desember 2009

Renungan Akhir Tahun

Kemarin, saya dimintai tolong oleh seorang teman saya untuk mencarikan renungan untuk acara kebersamaan malam tahun baru pemuda tahun ini. Daripada saya mencari, saya pikir kenapa saya tidak mencoba membuat renungan sendiri saja. Hitung-hitung belajar bikin kotbah. Hehehe…. Jadi, maap saja kalau tidak berkenan. Waktu saya mulai menulis renungan ini, saya bingung. Apa yang harus saya tulis? Hampir satu jam saya terpaku kepada layar microsoft word yang kosong. Bingung dengan apa yang saya mau tulis. Namun demikian, saya ingin membuat suatu tulisan sebagai suatu perenungan. Kemudian saya berpikir, kenapa saya bingung? Apakah tidak ada yang bisa saya bagikan kepada teman-teman yang lain sehingga saya bingung? Seketika saya menjadi stuck. Lalu saya kembali mengingat setahun yang sudah saya lalui. Mencoba me refresh kembali atau me rewind kembali apa yang sudah saya kerjakan, apa yang sudah saya lakukan, apa yang sudah saya hadapi, yang sudah saya lalui sepanjang tahun ini. Apakah tahun 2009 ini saya sudah melakukan sesuatu yang baik, yang berguna? Apakah saya sudah memberikan warna-warni yang indah bagi sesama? Atau bahkan sebaliknya. Apakah saya hanya stagnan sepanjang tahun ini? Tidak berbuat apa-apa yang berarti dan waktu hanya terbuang dengan hal-hal yang tidak bermanfaat?

Melalui tulisan kecil saya ini, saya mau mengajak teman-teman di sini untuk mencoba mengingat kembali apa yang sudah kita lalui, apa yang sudah kita kerjakan dan lakukan sepanjang tahun ini. Mungkin tidak mudah mengingat semua yang kita telah lakukan sepanjang tahun, tetapi setidaknya sambil mengingat-ingat, kita dapat merasakan bagaimana diri kita setahun ini. Apakah sama saja dengan tahun sebelumnya, tahun 2008? Atau ada kemajuan yang baik? Atau bahkan kemunduran? Semua hal yang kita telah lalui setahun ini tentu saja perlu kita evaluasi. Apakah kita sudah melakukan yang terbaik dalam hidup kita? Waktu ret-ret yang lalu, kita sudah tahu bahwa kita adalah anak-anak terang yang harus membawa dan membagikan terang itu kepada sekitar kita, sesama kita. Apakah kita sudah melakukannya di tahun 2009 ini? Jika belum, kita harus terus berusaha agar bisa terus menjadi anak-anak terang dan menerangi sesama.

Kadang memang kita mengalami suatu yang tidak kita inginkan, misalnya kegagalan. Kegagalan kadang membuat kita putus asa. Tapi putus asa bukanlah jawaban dan jalan keluar. Kita harus bangkit menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mencapai keberhasilan. Banyak lika-liku kehidupan yang mempengaruhi perjalanan hidup kita selama satu tahun ini. Baik itu hal yang baik maupun hal buruk.

Kita jadikan semua itu acuan untuk melangkah ke tahun baru dengan harapan dan semangat yang baru. Seperti dalam laguny Ello, yang liriknya mengatakan Buka, kita buka hari yang baru, sebagai semangat langkah ke depan. Jadi pribadi baru. Seperti kata lagu tersebut, hendaknya kita buka hari yang baru, tahun yang baru dengan semangat untuk melangkah ke depan. Kita menjadi pribadi baru, pribadi yang lebih baik. Pribadi yang dapat mewarnai dunia kita masing-masing. Dapat menjadi terang dan menyebarkan terang ke sekitar kita. Apa yang kita lalui di tahun lalu, kita jadikan pembelajaran untuk menjadi pribadi yang baru. Kita harus bersiap-siap untuk menghadapi tantangan di tahun yang baru. Ada banyak misteri yang harus kita kuak di tahun yang baru. Dengan semangat yang baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kiranya kita tidak lagi bingung harus berbuat apa di tahun yang baru. Perbuatlah yang terbaik, berusalah memperbaiki kekurangan di tahun yang lalu dan teruslah berkarya untuk memuliakan nama Tuhan. Marilah kita sambut tahun 2010 dengan penuh optimis, dengan mimpi-mimpi yang indah yang akan kita capai, dengan rasa gembira. Matikan stagnansi yang ada, matikan duka yang ada, buang segala kebingunga. Tetaplah berpengharapan pada Kristus Sang Empunya kehidupan. Dengan berjalan disampingnya, kita dapat melewati tahun 2010 dengan lancar. Mari berjalan dalam terang Tuhan. Dio vi benedica. Amen.