Rabu, 24 Februari 2010

MONEY

Money can buy the joy, not happiness.
Money can buy a house, not the household.
Money can buy a bed, not sleeping comfortably.
Money can buy time have fun, not the inner tranquility.
Money can buy food, not the taste of food.
Money can buy a friend, not a friend.
Money can buy insurance, not security.
Money can buy jewelry, not beauty.
Money can buy the medicine, not health.
Money can buy a luxury, not a lifestyle.
Money can buy a gold ring, not love.
Money can buy a Bible, not the characters.
Money can buy books, not wisdom.
Money can buy a cross, not forgiveness.
Money can buy a pew, not heaven.
Money can buy many things, but not all things.

Etika Filosofis dan Etika Teologis

Oleh: Judistian Pratama Hutauruk, Siska Lumban Gaol, Bevy Matatula dan Martin Loppe. Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas presentasi mata kuliah Etika Kristen 1 di STT Jakarta yang diampu oleh Pdt. Robert R. Borrong Ph.D

Pendahuluan
Etika berasal dari kata Yunani Ethos. Ethos dapat diartikan juga kebiasaan, dapat pula berarti susila dan dapat pula diartikan adat istiadat. Etika memiliki beberapa macam, seperti etika filosofis, etika teologis, etika praktis dan etika lainnya. Dalam presentasi ini kelompok akan menjelaskan tentang etika filosofis dan etika teologis.
Di dunia Timur, Etika Teologis itu lebih tua daripada Etika Filosofi. Di dunia Barat, Etika Filosofis yang lebih tua daripada Etika Teologis. Kedua etika ini saling bertentangan. Maka timbul pertanyaan, “Apakah Etika Filosofis dan Etika Teologis itu?”, “Mengapa Etika Filosofis dan Etika Teologis ini bertentangan?”. Dalam tulisan ini kami akan menjawabnya.

Apakah Etika Filosofis itu?
Etika dikenal sebagai suatu cabang filsafat. Etika merupakan suatu ilmu namun ketika etika dijadikan sebagai filsafat, ia tidak merupakan suatu ilmu empiris. Dikatakan demikian karena filsafat tidak hanya membatasi diri dengan semua hal yang bersifat empiris (pengalaman inderawi) dan yang konkret. Bahkan lebih dari itu, ia berbicara melampaui segala kekonkretan yang ada. Pemikirannya selalu bersifat non-empiris. Itulah yang menjadi ciri khas dari filsafat. Ciri ini juga tampak jelas pada etika. Etika tidak hanya membatasi diri pada segala sesuatu yang konkret, pada semua hal nyata yang dilakukan. Ia menekankan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Dapat disimpulkan bahwa ketika etika disebut juga sebagai suatu cabang filsafat atau bisa dikatakan etika filsafat atau etika filosofi, ia berbicara tentang segala sesuatu “yang ada” sekaligus menilai mana “yang harus dilakukan dan yang tidak” dan berhubungan langsung dengan perilaku manusia. Karena itu ia disebut juga “filsafat praktis”. Di dalam etika filosofis juga terdapat sebuah analisa mengenai makna apakah yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan. Analisa ini dilakukan dengan cara menyelidiki penggunaan istilah-istilah yang dikandung pernyataan-pernyataan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Oleh sebab itu manusia dapat hidup yang lebih baik serta berbuat yang betul tergantung oleh susila manusia itu sendiri. Karena masalah-masalah yang paling utama dalam kehidupan manusia bersangkutan dengan kesusilaan.

Macam-macam Etika Filosofis
Prof. Dr. W. Banning dalam bukunya Typen van Zedeleer, telah menjelaskan dengan terang macam-macan etika filsafat ini. Macam-macam etika filsafat sebagai berikut:
1. Etika metefisika , norma-norma baik dan buruk tidak dicari di dalam kehendak Allah, tetapi di luar firman dan kehendak Allah, aliran ini mencari norma-norma di dalam idea, di dalam alam, di dalam pertumbuhan evolusi dan lain-lain.
2. Etika yang didasarkan pada individu, aliran ini mencari norma baik-buruk itu di dalam nafsu, atau di dalam keberuntungan.
3. Etika yangdidasarkan pada masyarakat, aliran ini mencari normanya di dalam guna atau kepentingan bagi golongan tertentu, atau di dalam hasil-hasil tindakan-tindakan tertentu.
4. Etika nilai-nilai, aliran ini mencari norma baik-buruk itu di dalam nilai-nilai tertentu, misalnya: kebaikan, kebenaran, keindahan.

Selain Prof Dr. W. Banning, ada penulis-penulis lain yang mengikhtisarkan Etika Filosofis ini dengan membagi bentuk-bentuk dalam:
1. Etika otonom, mendasarkan norma-normanya kepada ehidupan sendiri (idea, nafsu, keberuntungan, vitalitas, perasaan, nilai dan sebagainya. Di sini manusia yang bertindak sebagai pembuat undang-undang. Autos, adalah si-Aku, yang menetapkan nomos, undang-undang.
2. Etika heteronom, mengambil norma-normanya dari si-Aku,tetapi dari yang lain (heteros) di dalam masyarakat kemanusiaan. Misalnya, dari rakyat (moral fasisme), dari kaum proletar (moral marxisme), atau dari kemanusiaan (moral humanisme).
3. Etika teonom, memakai penyataan Allah sebagai sumber. Tetapi di sini haruslah, selalu ditanyakan: Siapa Allah itu dan bagaimana Ia menyatakan diri?

Tokoh Etika Filosofis
Kelompok akan memberikan salah satu tokoh Etika Filosofis ini, yaitu Emanuel Kant. Emanuel Kant memberikan Etika Filosofis ini dalam bukunya Kritik des Praktischen Vernunft (Kritik Akal Budi yang Praktis) .

Emanuel Kant
Emmanuel Kant ( 1724-1804) adalah filsuf yang sangat berpengaruh dalam sejarah filsafat modern, ia juga mengajarkan tentang etika. Etika Kant adalah etika yang murni “apriori“, atau dengan kata lain, etika ini tidak didasarkan atas pengalaman empiris, misalnya perasaan enak-tidak enak, untung-rugi, cocok-tidak cocok dan sebagainya. Dengan kata lain, etika Kant dibangun seluruhnya dari prinsip-prinsip intelektualitas, sehingga dapat di pertanggungjawabkan secara rasional. Kant mendapat hasil yang rupanya sama dengan hasil dari iman (jiwa abadi dan Allah), tetapi Kant menyangka bahwa hasil itu dicapai hanya dengan menggunakan akal saja. Akal menggunaka susila saja sebagai titik tolak, dan bukan pernyataan Allah.
Setiap orang yang mempelajari etika Kant dengan cermat tidak akan meragukan bahwa etika ini sangat mengesankan. Meskipun memiliki berbagai keunggulan, bukan berarti etika Kant tanpa masalah, masalah kewajiban dalam pandangan Kant masih sangat abstrak. Apakah dalam kenyataannya orang bertindak melakukan kewajiban demi kewajiban belaka? Seandainya kita memenuhi kewajiban demi kewajiban semata-mata, apakah sikap tesebut dapat dipertanggungjawabkan di hadapan akal budi yang sehat? Bukankah orang melakukan kewajiban tidak secara buta demi kewajiban itu sendiri, melainkan demi nilai-nilai yang ingin diperjuangkan? Dengan demikian, kewajiban bertujuan pada pelaksanaan nilai-nilai ( kritik dari Max Scheler, 1874-1924 ). Max Scheler adalah filsuf dari Jerman, Menurut Scheler orang bertindak bukan demi untuk kewajiban belaka sebagaimana yang di ajarkan Kant, melainkan demi nilai-nilai. Scheler memperlihatkan nilai-nilai itu dapat digolongkan ke dalam empat bagian. Pertama, nilai-nilai enak-tidak enak, yang berhubungan dengan kenikmatan-kenikmatan penglihatan. Kedua, nilai-nilai vital: kesehatan keberanian, kebesaran hati. Ketiga, nilai-nilai rohani yang meliputi: nilai-nilai estetis ( indah-jelek ), nilai-nilai etis (keadilan dan kebenaran), nilai-nilai yang berhubungan dengan pengetahuan murni yang dijalakan tanpa pamrih (filsafat). Keempat, nilai-nilai yang menyangkut objek-objek absolut (yang kudus, yang profan, nilai religius).

Apakah etika teologis itu?

Sejarah singkat etika teologis:
Etika pertama kali ada mulai sejak abad pertama, namun etika terebut tidak secara khusus dipelajari. Namun seiring berjalannya waktu, pokok-pokok etikapun dibuat. Tokoh-tokoh yang mulai memberikan pemikiran pada pembuatan pokok-pokok itu seperti; Tertullianus yang menulis tentang hal-hal apa saja yang boleh dilakukan oleh seorang Kristen, Ambrosius yang fokus pada etika yang mengatur tentang kewajiban-kewajiban para pejabat, dan Agustinus yang fokus pada etika tertentu yaitu;tentang kesabaran, tentang dusta karena terpaksa, dan sebagainya.
Kemudian dalam abad pertengahan, hal-hal tentang etika dibicarakan lagi dalam “Libri poenitentiales” (kitab-kitab mengenai pengakuan dosa) Di masa reformasi, ketiga tokoh reformator (Luther, Calvin, dan Zwingi) juga memberikan suaranya mengenai etika politik dan etika jabatan. Selain tokoh reformator, ada juga Schleiermacher yang baginya etika mencoba menerangkan tentang kehidupan orang-orang beriman. Di abad ke-19 dan awal 20, banyak orang yang mengikutinya. Berbeda dengan Kuyper yang menurutnya etiak itu termasuk golongan dogmatika dan dapat diuraikan secara khusus. Dan pendirian ini dipertahankan oleh Prof. Dr. W. Geesink dan Prof. Karl Bath.
Bertolak dari sejarah yang diuraikan, dapat disimpulkan bahwa etika teologis adalah sebuah etika yang bertolak dari praanggapan-praanggapan tentang Allah/ilahi. Sehingga, secara singkat dapat dikatakan bahwa etika teologis adalah sebuah etika yang didasarkan atas unsur-unsur agama. Berbeda dengan etika flosofis, etika teologis memiliki sifat transempiris yaitu pengalaman manusia dengan Allah yang melampaui kesusilaan tidak dapat diamati manusia dengan pancainderanya. Karena etika teologis berhubungan dengan yang ilahi, maka sumber utama yang dijadikan bagi etika ini ialah Alkitab dan alat bantu lainnya.

Persamaan dan Perbedaan Etika Filosofis dan Etika Teologis
Kedua etika ini sama-sama fokus pada objek tentang moralitas. Selain itu kedua etika ini sama-sama berurusan dengan bagaimana seharusnya manusia berperilaku yang benar dalam hidupnya,menentukan prinsip-prinsip apa yang harus diikuti, dan bertanggungjawab atas pilihan yang telah diputuskan. Perbedaannya ialah: etika filosofis lebih menggunakan akal budi (logika) untuk menjawab masalah-masalah hidupnya, sedangkan etika teologis berangkat dari Allah/ilahi yang bersumber dari Alkitab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya.

Penutup
Setelah melihat sejarah, definisi, tugas, bahkan persamaan dan perbedaan etika Filosofis dan etika Teologis kita dapat melihat bahawa kedua etika ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Meskipun perbedaan antara kedua etika ini begitu mencolok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa etika Teologis tidak dapat dilepaskan dari etika Filosofis, karena etika Teologis harus peka terhdap permasalahan kesusilaan yang jutru sering dinyatakan melalui etika filosofis.

Kepustakaan

Abineno, J.L.Ch. Sekitar Etika dan Soal-soal Etis. Jakarta: BPK GM, 1996.
Bertens, Kees. Etika. Jakarta: Gramedia, 1993.
Douma, J. Kelakuan yang Bertanggung jawab: Pembimbing ke dalam Etika Kristen. Jakarta:
BPK GM, 1993.
Jongeneel, J.A.B. Hukum Kemerdekaan: Buku Pegangan Etika Kristen, Jilid 1: Bagian
Umum. Jakarta: BPK GM, 1980.
Verkuyl, J. Etika Kristen1: Bagian Umum. Jakarta: BPK GM, 1993.

Minggu, 21 Februari 2010

I Believe

Il Divo feat Celine Dion

Lonely the path you have chosen
A restless road, no turning back
One day you will find your light again
Don't you know
Don't let go be strong

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe I believe I believe in you
Follow your dreams
Be yourself an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe I believe I believe in you

Tout seul
Tu t'en iras tout seul
Cœur ouvert
A l'univers
Poursuis ta quête
Sans regarder derrière
N'attends pas
Que le jour
Se lève

Suis ton étoile
Va jusqu'où ton rêve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu crois, si tu crois, si tu crois
En toi

Suis ta lumière
N'éteins pas la flamme que tu portes
Au fond de toi souviens-toi
Que je crois, que je crois, que je crois
En toi

Someday I'll find you
Someday you'll find me too
And when I hold you close
I know that it's true

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe I believe I believe in you
Follow your dreams
Be yourself an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe I believe I believe in you

Jumat, 19 Februari 2010

Ekspansi Eropa dan Ekspansi Kekristenan Pada Masa Modern Perdana

Oleh: Gledi Manarisip, Judistian P. Hutauruk, Prajna S.P
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Agama Kristen 2 di STT Jakarta yang diampu oleh Pdt. Drs. Yusak Soleiman.

Pendahuluan

Setelah kita belajar tentang masa modern perdana dari pelajaran yang lalu, kita akan melanjutkannya dengan masa ekspansi. Masa modern perdana antara lain adalah masa penemuan-penemuan mesin sederhana pembantu kerja manusia. Dari hasil perkembangan ilmu pengetahuan ini, bangsa Eropa mulai berpikiran untuk menjelajahi dunia ini. Akibat dari pengetahuan baru yang mempelajari bahwa ternyata bumi itu bulat, penemuan magnet sebagai pembantu alat navigasi pelayaran (kompas), bubuk mesiu (gunpowder), dan pengetahuan kapal layar menambah perbekalan bagi bangsa Eropa untuk siap mengarungi ganasnya samudera raya.

Kali ini kelompok akan membicarakan masa ekspansi Eropa ke Barat (Amerika Selatan) dan ke Timur (Asia). Ekspansi ini pastinya akan menimbulkan dampak, baik dampak bagi daerah yang diekspansi dan di daerah asalnya yaitu Eropa. Hal lain yang terjadi bersamaan dengan ekspansi adalah proses penginjilan yang dilakukan oleh “rombongan” ekspansi tersebut ke “dunia baru” yang non-Kristen.

Ekspansi Ke Barat
Ekspansi bangsa Eropa di seluruh dunia dicatat dalam sejarah dan diawali dengan sebuah angka yang sangat terkenal, yaitu 1492. Orang pasti langsung berpikir tahun “ditemukannya” benua Amerika oleh Columbus, seorang yang lahir di Bologna daerah Italia. Hal itu menjadi pemicu bagi bangsa-bangsa Eropa yang lain untuk menjelajahi dunia ini.dimulai dengan ekspansi bangsa Spanyol ke daerah pesisir Amerika Selatan yang ternyata telah didiami oleh penduduk setempat berabad-abad lamanya yaitu suatu suku bangsa yang diberi nama oleh Columbus, ketika mendarat di benua Amerika, dengan sebutan suku Indian.
Implikasi dari ekspansi bangsa Eropa, baik ke Timur atau pun Barat (juga akibat dari pemikiran reformasi) tidak langsung adalah kecenderungan sikap yang semakin individualis. Hal itu antara lain dianut oleh Protestanisme yaitu keselamatan adalah bersifat individu. Oleh karena itu selain mengaku percaya dengan dibaptis, orang juga harus membaca Alkitab (sehingga timbul proyek penerjemahan Alkitab). Karena itu dampak dari kaum pedagang yang individualis, membeli tanah-tanah para kaum feodal menjadi milik pribadi, sehingga para petani yang menggarap tanah para kaum feodal menjadi pengangguran dan membuat Di daerah asal, Eropa, muncul golongan atau kelas masyarakat baru, yaitu pedagang (merchants) yang merupakan cikal bakal kaum kapitalis. Sebelum tahun 1500-an kehidupan sosial dan ekonomi masih dipegang oleh kaum feodalis (para tuan tanah).
Sementara itu dampak bagi daerah baru yang dijelajahi adalah semakin terpinggirkannya penduduk asli oleh kaum pendatang Eropa. Para pendatang yang ke Amerika Selatan ini tidak membawa istri-istri mereka, sehingga terjadilah perkawinan campur (interacial marital) antara pria-pria pendatang dengan perempuan-perempuan, entah penduduk asli atau budak. Hal lain yang menjadi dampak yang sampai sekarang kita tahu bahwa suku bangsa kulit merah Indian “hampir” punah.
Pada awalnya suku Indian memiliki kepercayaan terhadap berhala, percaya kepada dukun dan masih menjalankan berbagai tradisi kepercayaan masyarakat setempat. Ordo Fransiskan datang untuk mengambil alih kekuasaan di wilayah Maya di Yucitan tanpa menggunakan senjata. Usaha ini berhasil dilakukan dengan membuat sekitar 200.000 orang menjadi tunduk kepada mereka. Namun demikian, penaklukan ini tidak sepenuhnya berhasil karena masih ada sebagian masyarakat yang melakukan tradisi masyarakat setempat dengan diam-diam. Hingga akhirnya, pada tahun 1562 ordo Fransiskan mengeluarkan inkuisisi yang mengakibatkan 4.500 orang India disiksa dan dalam waktu tiga bulan terdapat 158 orang meninggal.
Metode yang digunakan oleh negara-negara asia terlihat sangat tidak religuis melainkan sangat merakyat karena mereka bergerek melalui orang-orang kecil
Pembantaian besar-besaran dilakukan saat Cortez melakukan penaklukan di Amerika Selatan, sehingga pada masa itu penduduk aslinya berkurang sejumlah 125.000 hingga setengah juta jiwa. Bersamaan dengan kaum ekspansionis, para misionaris pun menjalankan misinya melakukan penyebaran agama Kristen kepada para penduduk setempat.
Bangsa Eropa yang mengekspansi Amerika Selatan pada masa ini adalah bangsa Spanyol dan Portugal, yang merupakan bangsa beragama Katolikl. Oleh karena itu yang melakukan tugas misionaris adalah kaum Katolik yang berordo Fransiskan, Dominikan, dan Jesuit.Pembagian kekuasaan dengan menarik garis ilusi, sehingga Amerika Selatan terbelah dua, Brazil dikuasai Portugal dan sisanya oleh Spanyol.
Selain itu banyak sekali para penjelajah, baik Spanyol atau Portugal yang mengikuti ekspedisi untuk mengekspansi “dunia baru” salah satunya adalah Vasco Balboa yang menjelajahi Kuba dan Kolombia.

Ekspansi Ke Timur

Selain bergerak ke Barat, yaitu menuju benua Amerika. Bangsa-bangsa Eropa juga bergerak ke arah Timur. Ekspansi kekritenan di Timur menjadi lebih intensif dibanding dengan abad sebelumnya. Bangsa-bangsa timur tersebut diantaranya adalah:
Filipina
Filipina adalah salah satu negara di Asia yang dikunjungi oleh bangsa Eropa, yaitu Spanyol. Filipina melakukan ekpansi Kekristenan pada masa modern perdana. Pada masa itu, kekristenan sedang berada dalam persaingan langsung dengan agama Islam. Kedua agama tersebut berusaha untuk melakukan perluasan agama di Filipina, misalnya membangun tempat-tempat ibadah. Namun demikian, letak keduanya sangat berjauhan antara wilayah Kekristenan dan ekspansi Islam. Keadaan seperti ini akan sangat menghambat gereja dalam menerapkan beberapa pelajaran dan pengetahuan yang telah diperoleh di negara Amerika, salah satunya dengan mengajar hanya dengan menggunakan bahasa asli. Hal ini dilakukan agar dapat merebut kekuasaan secara perlahan, untuk membentuk struktur kekuatan penguasaan.
Augustinian merupakan seorang biarawan yang melakukan ekspansi di Filipin. Pada tahun 1617 di Manila, Augustinian memberikan sakramen rekonsiliasi kepada para reformis yang tidak senang dengannya. Dalam menjalankan misinya Augustinian mendapatkan hambatan dari masyarakat. Hambatan tersebut ialah masyarakat yang masih menyembah berhala. Dalam usaha lima tahun pertama misi ini berhasil. Augustinian dengan membabtis kurang lebih 100 orang. Kemudian setelah dua puluh lima tah un, jumlah misionaris semakin bertambah banyak dari 13 orang menjadi 267 misionaris dan jumlah orang-orang yang bertobat sebanyak 288.000 orang.
China
Pada abad ke-16 bangsa Eropa melalui kaum Yesuit melakukan ekspansi ke negara Asia lainnya, yaitu China. Namun demikian, pendekatan yang dilakukan oleh bangsa Eropa di negara China berbeda dengan metode pendekatan yang dilakukan oleh Eropa di negara Amerika dan Spanyol. Perbedaannya ialah pendekatan yang dilakukan di negara Amerika dan spanyol lebih bersifat ‘memberantas’ namun pendekatan yang dilakukan bangsa Eropa di China lebih bersifat ‘kompromi’ dan secara bertahap, tidak langsung menyebarkan Injil. Dengan kata lain, metode pendekatan yang digunakan dalam ekspansi kekristenan di negara China dilakukan dengan cara beradaptasi dengan berbagai tradisi kebudayaan masyarakat setempat. Sebagai contoh, tradisi yang dilakukan ialah melakukan upacara-upacara penyembahan roh nenek moyang. Metode pendekatan ini dilakukan karena di dalam negara China terdapat banyak kerajaan besar dan kebudayaannya juga sangat tinggi sehingga sulit untuk melakukan ekspansi kekristenan maka harus dilakukan secara bertahap.sebagai China juga merupakan negara yang superior, misalnya Pada tahun 1521 dan 1522 ketika orang-orang Portugis berusaha memperluas penguasaanya di China, negara China dengan tegas mengalahkannya dengan angkatan perang. Pada awalnya para misionaris melakukan pendekatan dengan para penguasa dan pemimpin negara China. Metode yang dilakukan ini mempermudah dalam menjalankan ekspansi kekristenan di negara China karena dengan mendekati dan menaklukan para penguasa negara maka sacara otomatis masyarakat akan tunduk dan mengikuti pemimpin negara mereka. Metode lain yang dilakukan Eropa dengan menghilangkan segala macam ritual-ritual keagamaan yang ada sejak awal di dalam masyarakat dan mengubahnya dengan cara berdoa kepada Tuhan.
Jepang
Sedangkan di negara Jepang pesan Kristen awalnya diterima secara antusias atau diterima dengan baik. Namun demikian, pada masa Tokugawa, tahun 1639 negara Jepang berusaha untuk menutup diri. Mereka menganut paham Sokoku, yaitu tertutup dari hal apapun dan bertujuan agar menutup diri dari segala pengaruh dari luar, yaitu bangsa-bangsa barat. Pada tahun Bangsa-bangsa barat yang berusaha masuk adalah Belanda, Inggris dan Portugal 1579). Oleh karena itu para misionaris yang datang menggunakan metode yang tidak jauh berbeda dengan negara China, yaitu dengan berusaha untuk menyesuaikan dengan kebudayaan setempat. Maka para misionaris harus masuk atau melakukan pendekatan dengan cara diam-diam. Namun demikian, para misionaris gagal dan meraka dibunuh secara masal pada tahun 1614. Hingga pada akhirnya sejak tahun 1614 hingga abad ke 19 negara Jepang tidak dapat ditembus oleh misionaris.



PENGINJILAN DI ASIA


Fransiskus Xaverius
Lahir di Navarre tahun 1506. Ia diperintahkan Ign. Loyola di Paris untuk menjadi misionaris di India. Pertama kali ia sampai di Goa. Metode yang ia pakai dalam menyebarkan Injil ada dua. Pertama dengan mengajarkan pokok-pokok ajaran penting dalam agama Kristen kepada masyarakat setempat. Seperti yang ia lakukan di salah satu desa di selatan India (desa Travancore), ia mengumpulkan semua laki-laki dan anak-anak untuk diajarkan Doa Bapa Kami, Doa Salam Maria, Pengakuan Iman Rasuli, Sepuluh Perintah Allah, dan lain-lain. Berawal dari sini, kemudian banyak orang akhirnya berhasil di baptis olehnya. Metode yang kedua adalah dengan mempelajari bahasa, kebudayaan, peradaban setempat. Dengan cara ini ia dapat mendekati masyarakat setempat dan menyebarkan ajaran Kekristenan di sana. Hal ini ia lakukan ketika ia hendak melakukan penginjilan di Jepang. Ia mempelajari kebudayaan Jepang dan mempelajari bahasa Jepang.

Robert de Nobili
Ia adalah seorang Jesuit Italia. Tiba di India tahun 1605. Ia menetap di Madura, daerah di selatan India selama lima tahun. Di sana ia belajar bahasa Tamil dan bahasa Sansekerta. Ia menolak untuk bergabung dengan koloni Portugis. Metode yang dipakai olehnya adalah dengan mengadopsi adat istiadat setempat dan menginkulturasi kekristenan ke dalam budaya setempat. Ia juga mengabaikan ritus-ritus yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat masyarakat India. Nobili mengadopsi gaya hidup kasta Brahmana dan mempertahankan budaya kudumi (tidak memotong rambut) dan ia juga ikut memakai korset. Beberapa misionaris lain ada yang mengikuti metode ini tapi ada yang memilih untuk mengikuti gaya hidup kasta yang lebih rendah seperti kasta Pandara. Metode Nobili ini menimbulkan pertentangan di antara beberapa misionaris lainnya dan hal ini sampai ke Roma. Pada tahun 1623, Paus akhirnya menerima modifikasi metode yang dibuat oleh Nobili ini.

Mateo Ricci
Tidak jauh berbeda dengan Nobili, ia mempelajari bahasa dan peradaban Cina. Di tengah banyaknya agama-agama yang ada di Cina, baginya Konfusianisme merupakan yang paling dekat dengan kekristenan dibanding dengan agama Cina lainnya. Oleh karena itu, ia mengadopsi pakaian dan cara hidup para ulama di sana. Ia juga membuat tulisan yaitu True Exposition of the Doctrine of Heaven yang berisikan jaran-ajaran Katolik dalam bahasa Cina.

Alexander de Rhodes
Ia melakukan penginjilan di Vietnam pada tahun 1626 di Tonkin dan Annam. Setahun setelah kedatangannya ia telah mampu untuk berkotbah dalam bahasa lokal. Menurutnya jika para misionaris sudah bisa mengusai bahasa lokal dan mengetahui budaya lokal maka akan mudah untuk menyebarkan Injil.

PENERJEMAHAN ALKITAB

Beberapa tahun setelah kedatangan orang-orang Belanda ke Nusantara, penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu sudah dimulai. Penerjemahan pertama kali dilakukan oleh Ruyl, seorang pedagang Belanda. Yang pertama kali diterjemahkan oleh Ruyl adalah Injil Matius yang kemudian diikuti oleh Injil Markus. Penerjemahan dilanjutkan oleh Jan van Hasel dan Heurnius dengan menerjemahkan Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul dan lainnya. Pada tahun 1668, seorang pendeta bernama Brouwerious berhasil menerjemahkan dan mencetak seluruh Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu. Penerjemahan berlanjut ke penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Tinggi yang dilakukan oleh Leijdecker atas permintaan majelis gereja di VOC. Tidak berhenti di situ, Johannes Emde juga menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu Rendah. Ia melakukan penerjemahan ini karena merasa terjemahan dari Leijdecker masih terlalu sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakan bahasa-bahasa asing yang sulit untuk dimengerti. Karena hal ini juga Lembaga Alkitab Belanda saat itu mengangkat Klinkert sebagai penerjemah Alkibat bahasa Melayu. Alkitab Klinkert selesai pada tahun 1879. Terjemahan Alkitab dalam bahasa Melayu yang terakhir adalah dalam bahasa Melayu Baba yang dikerjakan oleh Shellabear beserta Chew Chin Yong dan Suleiman.
Swellengrebel membedakan empat macam bahasa Melayu yaitu 1. bahasa Melayu, bahasa negeri asal, dipakai di Selat Malaka, 2. bahasa Melayu tulisan yang penyebarannya lebih luas, tetapi masih satu keluarga, 3. bahasa Melayu setempat dengan berbagai variasinya, dipakai di daerah-daerah, yang dipergunakan sebagai lingua franka dan 4. bahasa Melayu pasar dengan bentuk paling sederhana dan paling banyak campurannya.
Sesuai dengan ajaran Kristen sola scriptura yang berarti keselamatan itu ada di dalam Alkitab, maka Alkitab itu perlu dimengerti dan bisa dibaca oleh semua pemeluk Agama Kristen. Untuk itu proyek-proyek penerjemahan Alkitab banyak dilakukan. Para misionaris Barat yang melakukan penginjilan ke bangsa-bangsa lain juga melakukan penerjemahan teks-teks Alkitab ke bahasa setempat. Di Asia, dipilih bahasa Melayu karena saat itu bahasa Melayu adalah bahasa perdagangan, tidak hanya di Nusantara namun juga di jalur perdagangan Asia. Bahkan orang-orang Eropa yang melakukan perdagangan di Asia juga menggunakan bahasa Melayu. Dengan menguasai dan memahami bahasa setempat akan memperlancar proses penginjilan yang dilakukan para misionaris.






Tabel Kronologis

Nicolaus Copernicus (1473-1543)
pencetus teori heliosentri dalam bukunya tentang revolusi benda-benda langit yang terbit 1543.

Christopher Columbus (1492),
“menemukan” benua Amerika

Johannes Kepler (1571-1630)
menerbitkan tulisan “Astronomi Baru (1609)”, yang memperlihatkan hukum-hukum pergerakan planet bahwa orbitnya berbentuk elips.

Galileo Galilei (1564-1642),
menemukan teleskop dan jam bandul, karya-karya utamanya “Dialog tentang Dua Sistem Dunia Yang Utama: Ptolemius dan Copernicus (1632)” dan “Diskursus tentang sains yang Baru (1638)”.

Fransisco Pizarro (1478-1542)
Berusaha mengalahkan suku Inca
Peter Ghent (1529)
Misionaris Fransiskan membaptis ribuan orang suku Indian
Batholomew de Las Casas (1484-1566)
Pembela dan melindungi hak masyarakat Indian. Hasilnya adalah dengan dihapuskannya perbudakan oleh raja Spanyol.
Augustianian
Tahun 1617 di Manila, Augustinian memberikan sakramen rekonsiliasi kepada para reformis yang tidak senang dengannya. Hambatan yang dihadapi ialah masyarakat yang masih menyembah berhala. lima tahun pertama misi ini berhasil. Augustinian membabtis kurang lebih 100 orang. Setelah 25 tahun, jumlah misionaris semakin bertambah banyak dari 13 orang menjadi 267 misionaris dan jumlah orang-orang yang bertobat sebanyak 288.000 orang.
Kaum Yesuit
Abad ke-16 bangsa Eropa melalui kaum Yesuit melakukan ekspansi ke negara China. Melakukan pendekatan dengan melakukan adaptasi dengan kebudayaan masyarakat setempat. Metode lain, dengan mendekati para pemimpin dan penguasa negara. menghilangkan segala macam ritual-ritual keagamaan dan mengubahnya dengan cara berdoa kepada Tuhan.
Tahun 1562, mengeluarkan inkuisisi kepada di negara India yang mengakibatkan 4.500 orang India disiksa dan dalam waktu tiga bulan terdapat 158 orang meninggal.
Tahun 1562 ordo Fransiskan mengeluarkan inkuisisi yang mengakibatkan 4.500 orang India disiksa dan dalam waktu tiga bulan terdapat 158 orang meninggal.
Periode Tokugawa (1639)
Tahun 1639 jepang menganut paham Sokugawa (menutup disi dari pengaruh luar)
Tahun 1579 Bangsa Portugal datang ke Jepang
Tahun 1614 para misionaris dibunuh secara masal
Fransiskus Xaverius, 1542 sampai di Goa. 1545 melakukan penginjilan di India. 1549 sampai di Jepang
Alexander de Rhodes, 1626 tiba di Tonkin dan Annam untuk melakukan penginjilan di Vietnam.
Robert de Nobili, 1605 tiba di India. Ia mempelajari bahasa lokal dan melakukan penginjilan dengan caranya yang unik.
Mateo Ricci, 1583 tiba di Cina bersama Michael Ruggieri.
Albert Conelisz Ruyl, 1612-1629 menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa Melayu. 1638 terjemahan Injil Markus yang ia buat diterbitkan
Brouwerious, 1668 menerjemahkan seluruh Perjanjian Baru.
Leijdecker, 1691 menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Tinggi.
Johannes Emde, 1835 memperbaharui Alkitab Leijdecker karena bahasanya dianggap terlalu tinggi.
Klinkert, 1863 ditugaskan Lembaga Alkitab Belanda untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu. 1879 Alkitab terjemahan Klinkert selesai diterjemahkan.
Shellabear beserta Chew Chin Yong dan Suleiman tahun 1907 bersama-sama menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu Baba, kemudian diterbitkan pada tahun 1913.













Daftar Pustaka

Comby, Jean. How To Read Church History Vol. 2 From the Reformation to the present day.
New York: Crossroad, 1985.
Collins, Michael and Price, Matthew A. The Story of Christianity. Yogyakarta : Kanisius, 2006
Cragg, Gerald R. The Age Reason 1648-178,Penguin Books: England, 1987
Fernandez-Armesto, Felipe. Millenium, Bantam Press: London, 1995
Groeneboer, K. Jalan ke Barat – Bahasa Belanda di Hindia Belanda 1600-1950. Jakarta :
Erasmus Taalcentrum, 1995
Hobson, John M. The Eastern origins of Western Civilization. Cambridge: Cambridge University
Press, 2005
Mannion, Gerard and S,Lewis (Editor). Mudge.The Routledge companion to the Christian
church, New York Routledge, 2008
Reilly, Kevin. The West and the World volume 2. New York: Harper & Row Publisher, 1980

Internet :
http://www.sarapanpagi.org/sejarah-penerjemahan-alkitab-dalam-bahasa-melayu-indonesia-vt129.html diakses pada tanggal 18 Februari 2010.

Kamis, 18 Februari 2010

LITURGI MINGGU SENGSARA II GEREJA KRISTEN PASUNDAN (GKP)

LITURGI
MINGGU SENGSARA II
GEREJA KRISTEN PASUNDAN (GKP)

Minggu, 21 Februari 2010

“SIKAP PENGIKUT YESUS YANG BENAR”


PERSIAPAN
-Doa Konsistori
-Saat teduh
-Warta Jemaat (MJ membacakan pokok-pokok Warta Jemaat)

PROSESI MASUK
MJ menyalakan 2 (dua) buah lilin kemudian mengundang jemaat berdiri dan menyanyikan KJ No. 21: 1-2 “Hari Minggu, Hari Yang Mulia” Pelayan Firman dan Majelis Jemaat memasuki ruang ibadah.

VOTUM & SALAM

PF : Ibadah Minggu Sengsara II ini berlangsung karena pertolongan Tuhan yang menjadikan langit dan bumi
J : Amin
PF : Salam Sejahtera bagi Saudara yang datang di dalam nama Tuhan
J : Salam Sejahtera bagi Saudara juga

NAS PEMBIMBING
PF : Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan juga dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Karena itu dengarkanlah Firman Tuhan sebagai Nas Pembimbing ibadah saat ini yang terambil dari Yohanes 5:17 ………
J : (Menyanyikan) KJ No. 309 “Biar ‘Ku Tumbuh Di Batangmu”


LITANI SYUKUR (duduk)
P: Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya
J: supaya jalan-Mu dikenal di bumi dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa
P: Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu ya Allah, kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai
J: sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi
P: Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah serta bersukacita
J: sebab Allah yang memberkati kita dan menuntun kita
P+J: (Menyanyikan) PKJ No. 14 “Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan”


PERENDAHAN HATI
MJ membacakan puisi:

Dalam keheningan hati…
Menatap jalan yang penuh duri
Membayangkan perih yang menerpa,
Terbakar dalam kehampaan jiwa

Jalan-Mu kecil dan sempit
Buat ku enggan tuk melangkah
lalu berbalik arah

Aku teriak dalam sunyi
Aku menangis dalam sepi
Terjebak dalam pusaran hampa
Ketika sadar jalan yang salah
Kutempuh tanpa pahami arah

Kini kumenatap-Mu dalam pasrah
Memohon kepada-Mu dalam resah
‘tuk berharap Kau menjamah
Kembali dalam langkah
Bersama-Mu ku yakin dan berserah
(St)

Setelah puisi langsung dilanjutkan dengan nyanyian dari Solist menyanyikan lagu “Sejauh Timur dari Barat” dengan suara lembut, dan Jemaat mengakui dosa secara pribadi
J: (Menyanyikan) Sejauh Timur dari Barat

BERITA ANUGERAH PENGAMPUNAN

PF : Jemaat Tuhan, bagi kita yang dengan penuh ketulusan merendahkan hati di hadapan Tuhan kini dengarkanlah Firman-Nya: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu mau menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu” (Yes. 1:18-19)
J : Berdiri dan menyanyikan PKJ No. 239:1-2 “Perubahan Besar”

PEMBACAAN MAZMUR
Mazmur 16 (Berdiri dan bersahutan diakhiri dengan nyanyian KJ No. 48)

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (duduk)
• Doa permohonan bimbingan Roh Kudus
• Pembacaan Alkitab: Matius 16:21-28
• Selesai pembacaan Alkitab:
P F : “Berbahagialah Setiap Orang yang mendengar Firman Tuhan ….”
J : (Menyanyikan) Hosiana… Hosiana… Hosiana
• Khotbah

PADUAN SUARA/VOKAL GROUP

PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri)
MJ : Marilah kita bangkit berdiri untuk menyatakan Pengakuan Iman Percaya kita bersama dengan Gereja dari segala abad dan tempat, dengan menyanyikan KJ No. 280:1-3 “Aku Percaya”

PERSEMBAHAN SYUKUR (duduk)

• MJ membacakan ayat pengantar persembahan Amsal 3:9-10
• Persembahan diiringi nyanyian KJ No. 450:1 “Hidup Kita Yang Benar”
• Doa Persembahan (berdiri)

DOA SYAFAAT, diakhiri dengan Doa Bapa Kami (duduk)

PENGUTUSAN DAN BERKAT (berdiri)

PF : Saudara - Saudaraku, pergilah dalam perlindungan kasih Tuhan yang senantiasa menyertai dan memberkati hidup kita serta ingatlah akan firman-Nya yakni: …… (inti khotbah yang disampaikan)

J : (Menyanyikan) KJ No. 424:1-2 “Yesus Menginginkan Daku”

PF : Kini terimalah Berkat Tuhan:

“Tuhan kiranya memberkati dan memelihara Saudara. Tuhan kiranya menerangi Saudara dengan wajahNya, dan mengasihani Saudara. Tuhan kiranya menunjukkan wajahNya kepada Saudara, dan mengaruniakan selamat, Amin

J : Amin, Amin, Amin ……


Saat Teduh

LITURGI MINGGU SENGSARA I GEREJA KRISTEN PASUNDAN (GKP)

LITURGI
MINGGU SENGSARA I
GEREJA KRISTEN PASUNDAN (GKP)
Minggu, 14 Februari 2010

Tema:
“SEMUA KARENA KASIHNYA”



PERSIAPAN
-Doa Konsistori
-Saat Teduh diiringi Instrumentalia Musik.
-Pokok-pokok Warta Jemaat oleh MJ

PROSESI MASUK
MJ : Saudara-saudara, hari ini kita akan memasuki Minggu Sengsara yang pertama Mari kita bangkit berdiri, dan memuji Tuhan dari PKJ 298 “Angkatlah Gita Baru”
(dinyanyikan 3x atau lebih sampai Prosesi selesai & diawali oleh Pemandu Pujian/Kantoria)

Pelayan Firman dan Majelis Jemaat memasuki ruang ibadah dari pintu masuk utama. Seorang Majelis Jemaat membawa satu buah lilin dan menyalakannya sebagai tanda memasuki Minggu Sengsara I sebagai bagian dari Masa Raya Paskah.

VOTUM DAN SALAM

PF : Ibadah Minggu Sengsara I ini terjadi karena pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi.
J : Amin
PF : Salam Sejahtera bagi Saudara sekalian!
J : Salam Sejahtera bagi Saudara juga!

NAS PEMBIMBING

PF : Nas Pembimbing dalam Ibadah Minggu Sengsara I ini diambil dari Injil Yohanes 3:16………………
J : (Menyanyikan) PKJ No. 242:1-2 “Seindah Siang Disinari Terang”

DOA SYUKUR (duduk)

MJ : Saudara-saudara…
Betapa kita patut bersyukur atas segala kasih dan setia Tuhan. Hari demi hari kita lalui, badai dan gelombang silih berganti menerpa kehidupan kita. Namun karena anugerah-Nyalah kita diberikan kekuatan hingga tegar berdiri saat ini. Karenanya mari kita naikkan syukur kita kepada Tuhan. Yang akan kita awali dengan doa syukur kita secara pribadi kepada Tuhan di dalam Saat teduh

Umat Bersyukur secara pribadi dengan diiringi instrument musik dari PKJ No. 299 “Bersyukur Puji Tuhan”

MJ : Syukur kami haturkan ke hadirat-Mu yang kudus ya Allah Bapa, karena kasih setiaMu kepada kami sepanjang kehidupan ini. Kami bersyukur atas keselamatan yang telah Engkau berikan di dalam Putera-Mu Yesus Kristus sehingga kami dilayakan untuk datang menghadap tahtaMu yang Kudus.
J : Menyanyikan PKJ 299 (2x)
MJ : Kami bersyukur atas pergumulan dan persoalan yang kami hadapi di dalam keluarga karena ditengah-tengah persoalan tersebut kami percaya ada tangan kasihMu yang senantiasa menopang dan menguatkan kami.
J : Menyanyikan PKJ 299 (2x)
MJ : Kami bersyukur atas persekutuan kami, Gereja Kristen Pasundan, yang telah Engkau sertai dan berkati. Kendati begitu banyak tantangan dan masalah yang kami hadapi baik dalam kehidupan berjemaat, klasikal dan sinodal, kami tetap dimampukan untuk terus melangkah, terlebih ketika kami akan memasuki usia yang ke 76 tahun. Itu semua karena kasih setiaMu.
J : Menyanyikan PKJ 299 (2x)
MJ : Kami bersyukur atas tahun-tahun yang Engkau nyatakan bahkan pada hari ini kami memasuki Minggu Sengsara I. Selama 7 minggu ke depan mampukan kami untuk terus memaknai Minggu-minggu Sengsara Kristus dalam kehidupan pribadi, keluarga, persekutuan dan kehidupan bermasyarakat.
MJ + J : Terpujilah Engkau ya Allah Bapa didalam Yesus Kristus, sekarang sampai selama-lamanya, Amin!

PENGAKUAN DOSA

PF : Mari kita berdoa:
Tuhan, sungguh kami menyadari bahwa hidup yang kami jalani begitu berat. Keterpurukan seringkali kami hadapi, kegagalan dan kehancuran menjadi makanan kami. Kami seringkali kecewa ketika impian dan harapan kami tak sesuai dengan kenyataan.
J : Kami mengakui Tuhan bahwa kekecewaan seringkali hadir dalam kehidupan pribadi, keluarga pekerjaan, bahkan dalam persekutuan kami. Akibtnya mata hati kami tertutup untuk menatap cahaya kasih-Mu, dosa telah menyilaukan kami
PF : Seringkali kami memaksakan apa yang kami inginkan tanpa mau melihat apa yang sebenarnya Engkau kehendaki. Hati kami telah dibutakan oleh kerakusan, ketamakan dan ketidakpuasan.
J : Sungguh sikap yang buruk tersebut telah membuat kami semakin jauh dari pada-Mu. Kami semakin kehilangan kasih setia-Mu
PF : Namun kami percaya bahwa Engkau Allah yang tidak membiarkan kami lari daripada-Mu. Kami percaya Engkau akan merangkul dan memulihkan kehidupan kami. Karenanya ampunilah dan kasihilah kami yang berdosa ini.
J : Mampukan kami ya Tuhan untuk menjalani hidup yang Engkau karuniakan, terlebih ketika kami mensyukuri kasih karunia yang Engkau berikan melalui Putera-Mu Yesus Kristus Tuhan dan Juru’slamat kami.
P+J : (Menyanyikan) Kidung Kabungahan No. 38:1-2 “Nun, Gusti Nu Sipat Murah”

BERITA ANUGERAH PENGAMPUNAN

PF : Bagi kita yang dengan penuh kejujuran dan ketulusan merendahkan diri dan hati di hadapan Tuhan, maka sekarang dengarlah Firman Tuhan dari Mazmur 103:8-14…………
J : ( Berdiri & Menyanyikan) PKJ No. 200 “Ku Diubahnya”

PEMBACAAN MAZMUR (berdiri)
(Secara berbalasan dari Mazmur 6 diakhiri dengan pujian dari KJ No. 48)

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN duduk

• Doa Eplikese
• Pembacaan Alkitab : Efesus 2:1-10
• Selesai pembacaan Alkitab:
PF : “Berbahagialah Setiap Orang yang mendengar Firman Tuhan …
J : (Menyanyikan) Hosiana… Hosiana… Hosiana
• Khotbah

PADUAN SUARA/VOCAL GROUP

PENGAKUAN IMAN RASULI
MJ: Mari kita berdiri untuk menyatakan iman dan percaya kita bersama dengan gereja dari segala abad dan tempat: Aku Percaya…..

PERSEMBAHAN SYUKUR (duduk)

MJ : Saudara-saudara, marilah kita datang kehadirat Tuhan dengan membawa persembahan syukur kita, sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah”.

(Persembahan diiringi dengan nyanyian PKJ No. 148:1-dst “T’rima Kasih Ya Tuhanku”

DOA PERSEMBAHAN (berdiri)

PADUAN SUARA/VOKAL GROUP (duduk)

DOA SYAFAAT (Diakhiri bersama-sama berdoa “Bapa Kami”)

PENGUTUSAN DAN BERKAT (berdiri)

PF : Pada Minggu Sengsara ini, Saudara telah mendengar Firman Tuhan yakni:
…(pesan Firman Tuhan yang telah disampaikan)
J : (Menyanyikan) PKJ No. 265:1-2 “Bukan Kar’na Upahmu”

PF : Dan kini terimalah berkat Tuhan:

“Kiranya Allah Bapa mangaruniakan damai sejahteraNya didalam kasih karunia Yesus Kristus, dan didalam pemeliharaan RohNya yang Kudus, menyertai Saudara-Saudari sekalian, sekarang dan selama-lamanya. Amin!

J : (Menyanyikan) Amin…. Amin … Amin


Saat Teduh

Minggu, 14 Februari 2010

14 Februari 2010

Hari ini aku senang sekali.. Tanggal 14 Februari biasanya orang merayakan valentine, tapi aku tidak. Walaupun begitu, aku mendapatkan satu hadiah yang sangat berharga.. Bukan bunga, bukan coklat. Lebih dari itu semua. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hanya aku yang dapat merasakannya.. Sesuatu yang bisa membuatku tersenyum senyum sendiri. Senyuman yang menandakan bahwa aku sangat senang. Walau di bibir hanya senyum, tapi di hatiku aku berteriak kegirangan.....
I hope she is the answer of my prayer...
Doaku saat ini adalah semoga aku dan dia bisa lebih saling memahami, saling mengerti, saling mengasihi, saling menyayangi dan saling mencintai...Thanks God for her.. Amen.

Selasa, 02 Februari 2010

Gita Gutawa - To be One

see rainbow in the sky
colors that bright in my world
i hear the hummingbirds
singing a beautiful song
the song of love and life term
the song of peace and hope
i don’t want disturb
i want this to be forever
even though we’re not the same different ways
and we walk on different path,different road in this life
can we hold each other hand together
in this world and be as one
it will be a better place better hope
place that gives us peace of mind
filled with love no more tears
place where you and i can love
no more cries on this life
the place for us to be one