Selasa, 19 Juli 2011

Mama














by: IL Divo

Mama, thank you for who I am
Thank you for all the things I'm not
Forgive me for the words unsaid
For the times I forgot

Mama remember all my life
You showed me love, you sacrificed
Think of those young and early days
How I've changed along the way [along the way]

And I know you believed
And I know you had dreams
And I'm sorry it took all this time to see
That I am where I am because of your truth
And I miss you, yeah I miss you

Mama forgive the times you cried
Forgive me for not making right
All of the storms I may have caused
And I've been wrong, Dry your eyes [dry your eyes]

Cause I know you believed
And I know you had dreams
And I'm sorry it took all this time to see
That I am where I am because of your truth
And I miss you, I miss you

Mama I hope this makes you smile
I hope you're happy with my life
At peace with every choice I made
How I've changed along the way [along the way]

Cause I know you believed in all of my dreams
And I owe it all to you, Mama

Senin, 18 Juli 2011

Moses, From Zero to Hero

Keluaran 2:1-10


Kalau kita membaca Kitab Keluaran atau mendengar Kitab Keluaran apak yang langsung muncul di benak kita? Tentu yang kita ingat adalah penyelamatan umat Israel oleh Allah dari perbudakan di Mesir. Kita ingat bahwa orang-orang Israel ditindas di Mesir, salah satunya adalah ketika Firaun memerintahkan para bidan seperti Sifra dan Pua untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari perempuan Ibrani. Namun rencana itu gagal. Tidak sampai di situ, ternyata Firaun masih belum puas. Ia kemudian menyuruh orang untuk melemparkan semua anak laki-laki yang lahir ke dalam sungai. Tentu dengan harapan bahwa anak-anak laki-laki itu akan hanyut, tenggelam dan mati.
Selain itu, yang kita ingat dari kisah ini juga adalah sang pahlawan yang muncul. Sang pahlawan yang disebut “penyelamat dari air”. Itulah Musa yang kemudian menjadi pahlawan bagi bangsa Israel keluar dari penindasan bangsa Mesir.

Kejadian 2: 1-10 membicarakan bagaimana Musa lahir. Bukan mengenai proses kelahirannya, tetapi bagaimana keadaan saat Musa dilahirkan. Musa lahir di tengah-tengah kondisi yang dapat dikatakan kurang beruntung. Kita dapat coba bayangkan jika anak kita lahir di tengah-tengah keadaan perang misalnya, keadaan tidak kondusif, berbahaya bahkan mengancam keselamatan anak kita yang baru lahir. Bukan mustahil kita akan sedih. Kita akan bertanya-tanya, mengapa anak kita harus lahir di tengah-tengah kondisi seperti itu.

Mungkin saja hal itu juga dirasakan oleh Yokhebed, ibu Musa. Sebagai ibu tentu ia tidak tega anaknya yang baru dilahirkannya harus diambil dan dibuang ke sungai untuk dibunuh.